Untukmu yang (Masih) Bertanya tentang Vaksin

ImageSebenarnya pro/kontra mengenai vaksin sudah ada penyelesaiannya dari ulama dan ustadz-ustadz. Sudah selesai, sudah lama selesai (yang saya ketahui).
Vaksin adalah sebuah sediaan menggunakan elemen noninfeksius yang berasal dari virus atau bakteri dan diberikan dengan tujuan menghentikan progresi infeksi atau mencegah infeksi secara total (Gale Encyclopedia of Medicine; 2008). Kalau ditanya bagaimana vaksin diperbolehkan padahal yang dimasukkan adalah penyakit? Saya sebagai orang awam berpendapat lalu apa bedanya dong vaksin dengan obat?

Ketika vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, sistem imun akan mengenali sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroorganisme yang sudah dilemahkan dalam vaksin tersebut, membentuk “memori” terhadapnya, dan membentuk sistem kekebalan yang sesuai. Jika sewaktu-waktu mikroorganisme normal yang tidak dilemahkan masuk ke dalam tubuh, tubuh sudah mengenali mikroorganisme tersebut dan siap melakukan perlawanan sehingga tidak terjadi penyakit yang berat -dengan izin Allah-. Kalau tidak dikenalkan terlebih dahulu, tubuh belum memiliki pertahanan untuk melawan mikroorganisme itu dan timbullah penyakit.

Sesuai arti kata vaksin di atas, vaksin dibuat dari mikroorganisme infeksius yang sudah mengalami “penyesuaian” dengan dilemahkan bahkan dihilangkan sifat infeksiusnya agar infeksinya jauh lebih ringan atau tidak menimbulkan penyakit sama sekali. Begitu juga dengan obat yang harus “disesuaikan dosisnya” agar obat memiliki efek terapeutik sekaligus tidak menjadi racun bagi tubuh.

Vaksin pun tidak dibuat secara sembarangan, tentu saja vaksin harus melalui tahapan penelitian dan clinical trial (uji klinis) yang panjang untuk dapat diaplikasikan ke manusia. Lalu, mengapa ada beberapa orang yang sakit setelah diberi vaksin? Lagi-lagi sama dengan obat, itulah efek samping. Bukan berarti semua orang yang diberi obat atau vaksin pasti sakit. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah variasi genetik yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya atau tidak dimiliki oleh orang-orang di populasi manusia. Pernah mengetahui alergi obat yang terjadi pada orang-orang tertentu, misalnya terjadi Steven Johnson Syndrome? Kira-kira seperti itulah analoginya.

Berikut saya sertakan artikel tanya jawab tentang vaksin dari web islamqa. Penjelasannya bagus dan mudah dimengerti.
Akhir kata, saya mengutip tulisan artikel ustadz dr. Raehanul Bahraen di web muslimafiyah: “Merupakan tindakan yang kurang bijak bagi mereka yang menolak imunisasi, menyebarkan keyakinan mereka secara luas di media-media, memprovokasi agar menolak keras imunisasi dan vaksin, bahkan menjelek-jelekkan pemerintah. Sehingga membuat keresahan dimasyarakat.”

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut silahkan membuka:
1. bahasan pro dan kontra vaksin
2. penjelasan dari ulama, ustadz, dan ahli medis tentang vaksin
3. data-data penurunan angka kesakitan setelah diberlakukannya vaksinasi oleh dr. Piprim B. Yanuarso, SpA(K)