Hipertensi Primer

Beberapa dari kita pasti sering mendengar mengenai hipertensi atau bahkan ada yang sudah mengetahui bahwa dirinya mengalami hipertensi. Sebenarnya apa itu hipertensi? Apa penyebabnya? Mengapa hipertensi perlu diwaspadai dan dikontrol?

Menurut Joint National Comittee (JNC 7), hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah hingga mencapai ≥ 140/90 mmHg. JNC 7 mengklasifikasikan rentang tekanan darah sebagai berikut:hipertensiHipertensi dikelompokkan menjadi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu hipertensi sekunder dan hipertensi primer. Hipertensi sekunder merupakan kenaikan tekanan darah yang disebabkan oleh penyakit tertentu atau konsumsi obat-obatan yang dapat menaikkan tekanan darah. Sedangkan hipertensi primer adalah kenaikan tekanan darah yang bukan disebabkan oleh penyakit maupun konsumsi obat.

Hipertensi primer merupakan penyakit yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor, antara lain genetik, konsumsi garam berlebih, konsumsi rokok dan alkohol, kegemukan, sedentary life atau kurangnya aktivitas fisik, dan stress psikis. Pajanan terhadap faktor tersebut mengakibatkan tubuh mengalami perubahan-perubahan yang apabila tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi hipertensi.

Ginjal memiliki kapasitas tertentu dalam mengeluarkan Natrium dalam tubuh. Konsumsi garam yang berlebih mengakibatkan Natrium tidak dapat dikeluarkan dalam urin sehingga mengakibatkan retensi air dalam tubuh. Jumlah cairan yang terdapat dalam pembuluh darah menjadi berlebih sehingga meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja jantung. Stress fisik yang lain seperti kegemukan, rokok, alkohol, bersama dengan stress psikis dapat menyebabkan hipertensi dengan meningkatkan aktivitas saraf simpatik. Peningkatan aktivitas saraf simpatik menyebabkan diameter pembuluh darah menyempit dan kontraksi jantung meningkat. Kondisi ini dapat dianalogikan dengan selang air. Ketika kita mengecilkan diameternya maka air yang ada di dalam selang mengalir dengan kecepatan yang tinggi. Jika hal ini terjadi secara kronik dan tidak terkontrol, pembuluh darah yang ada di dalam tubuh perlahan tetapi pasti akan mengalami kerusakan. Pembuluh darah yang telah rusak akan menjadi kaku. Proses ini bersifat ireversibel. Mekanisme lain yang menyebabkan peningkatan tekanan darah adalah aktivasi sistem hormon renin-angiotensin-aldosteron oleh ginjal.

Hipertensi merupakan silent killer. Kebanyakan orang tidak mau diberikan pengobatan hipertensi karena merasa sehat dan tidak ada keluhan. Padahal, hipertensi yang sudah menimbulkan keluhan sebenarnya telah mengarahkan pada komplikasi kerusakan organ (target organ damage). Target organ damage dapat terjadi di mana saja, otak, mata, jantung, ginjal, dan pembuluh darah kaki. Penyakit yang ditimbulkan dapat bermacam-macam tergantung organ yang terkena, yaitu stroke, penyakit jantung koroner, gagal jantung hipertensi, gagal ginjal, penyakit arteri perifer, dan sebagainya. Hipertensi harus selalu dikontrol untuk mencegah terjadinya komplikasi tersebut.

Guideline yang digunakan oleh berbagai negara menyepakati bahwa pengobatan hipertensi dilakukan dengan modifikasi gaya hidup dan obat-obatan. Modifikasi gaya hidup meliputi aktivitas fisik, pembatasan konsumsi garam (kurang dari 6 gram sehari/ 1 sendok teh), penurunan berat badan hingga ideal, pembatasan konsumsi lemak (mengurangi susu full cream dan daging berlemak), serta peningkatan konsumsi sayur dan buah. Jika anda memiliki hipertensi, segera periksakan ke dokter. Jangan mengobati sendiri karena respon antara satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Selain itu, pasien harus dipastikan tidak ada kondisi atau penyakit lain yang memperberat hipertensi yang diderita. Modifikasi gaya hidup harus dipatuhi dan obat harus diminum secara rutin hingga tekanan darah terkontrol. Dalam jangka waktu tertentu, dokter akan melakukan evaluasi pengobatan. Jika tekanan darah sudah terkontrol, dokter dapat menurunkan dosis atau melanjutkan dosis terakhir yang diberikan. Meskipun dokter telah mengurangi dosis pengobatan, pasien harus tetap melakukan kontrol rutin karena peningkatan tekanan darah sangat mudah terjadi kembali apalagi jika tidak dibarengi dengan modifikasi gaya hidup yang ketat. (drafz)

 

Tinggalkan komentar